Sesuai dengan akar katanya silaturrahim adalah kata majemuk yang diambil dari kata shilat dan rahim. Kata shilat berakar dari kata yang berarti “menyambung”, dan “menghimpun”. Ini berarti bahwa hanya yang putus dan yang berseraklah yang dituju oleh kata shilat. Sedangkan kata rahim berarti kasih sayang. Kalau diartikan secara sederhana silaturrahim bermakna menyambung kembali kasih sayang antar manusia yang selama ini terserak atau sempat terputus. Lazimnya ketika bersilaturrahim kita bertemu antar manusia, saling bertegur sapa, bercerita, saling bermaafan bahkan tidak jarang kita mengenal orang-orang baru.
Sebagai pebisnis yang bekerja untuk membangun jaringan, dituntut kejelian memanfaatkan semua momentum dan kesempatan. Momentum silaturrahim yang telah Anda lakukan pada bulan Syawal seharusnyalah menjadi kesempatan untuk menambah perkembangan jaringan Anda. Amat disayangkan bila pertemuan dengan sanak kerabat, teman lama, atau perkenalan dengan orang baru pada saat silaturrahim atau mudik lebaran hanya merupakan ritual rutin tahunan semata dan berlalu tanpa hasil yang nyata dari sisi bisnis. Bila dalam silaturrahim mudik kali ini Anda sudah melakukan sosialisasi bisnis jaringan yang ditekuni, maka separuh langkah telah berhasil Anda lewati. Selanjutnya, saatnya Anda untuk melakukan follow up dan menjelaskan lebih jauh lagi tentang bisnis jaringan tersebut. Namun bila Anda tidak sempat menginformasikan apapun dengan suatu alasan, maka belum ada kata terlambat. Anda bisa mengingat kembali orang-orang yang telah ditemui untuk selanjutnya melakukan komunikasi, masukkan mereka ke dalam daftar nama prospek Anda yang akan menjadi target untuk di follow up lebih jauh lagi. Bila memungkinkan buatlah janji silaturrahim kembali agar Anda bisa menjelaskan bisnis lebih terperinci lagi. Mintalah bantuan Mitrautama bila itu dapat membuat Anda lebih mudah meyakinkan prospek.
Dalam keseharian sebagai makhluk sosial, berinteraksi dengan orang lain merupakan sebuah keniscayaan. Tidak saja dengan orang yang telah dikenal sebelumnya, namun sering kali kita berinteraksi dengan orang baru yang belum dikenal sebelumnya. Bila ini dimanfaatkan sebagai ajang mengumpulkan daftar nama untuk diprospek, maka bayangkan betapa banyaknya prospek yang kita dapatkan setiap hari. Hanya saja kita sering membatasi diri sendiri. Tidak jarang kita berpikir apriori, misalnya telah muncul perasaan ditolak atau dicuekkan, padahal kita belum mencoba apa-apa. Kita merasa malu untuk menginformasikan bisnis menjanjikan ini, padahal untuk sekedar memberi informasi dan mengajak bukanlah sebuah kesalahan. Kalau kita mencoba berpikir lebih luas, resiko terbesar dari apa yang kita lakukan adalah penolakan. Apakah dengan penolakan itu akan membuat Anda terluka, cacat atau kehilangan eksistensi? Jawabnya tidak! Anda harus yakin bahwa dalam setiap peristiwa, pasti ada pasangan penyeimbangnya. Bila ada penolakan, pasti Anda akan diterima pada kesempatan lain, bisa jadi oleh orang yang sama atau oang lain. Yang penting fokuslah pada hal-hal yang membuat Anda menjadi lebih maju dan bersemangat.
Satu hikmah yang harus dipetik dalam silaturrahim mudik yang akan Anda lakukan, bahwa silaturrahim bukan hanya pada momentum tertentu saja, tapi silaturrahim tidak mengenal waktu dan tempat. Sebagai muslim silaturrahim harus terus dilakukan di manapun, kapanpun dan pada siapa pun. Bukankah kita sering mendengar kata bijak bahwa silaturrahim akan menambah rezeki dan panjang umur? Saatnya Anda membuktikan keajaiban silaturrahim tersebut, dan raihlah peluang mengembangkan jaringan Anda seluas-luasnya dalam setiap silaturrahim!
(HRM) sumber ahadnet.com
0 komentar:
Posting Komentar
berikan komentar yang positif dan membangun sebagai proses belajar