Akan menjadi aneh bila Anda pernah mendengar orang yang menyatakan dia tidak berbakat menjadi pebisnis jaringan maupun jadi penjual karena dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tidak mamupu meyakinkan orang lain, tidak pandai bicara dan lain sebagainya. Bila Anda termasuk ke dalam kategori yang seperti itu, maka bersiaplah menjadi orang yang jalan di tempat, tidak berani melangkah, dan ujung-ujungnya tidak sukses. Sesungguhnya semua kita punya potensi untuk berkembang dan menjadi penjual yang baik atau pembangun jaringan yang handal. Pernahkah terpikirkan bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan adalah bentuk komunikasi meyakinkan orang lain, mempengaruhi dan mengajak orang lain sesuai keinginan kita? Ketika Anda menyampaikan sebuah informasi, pasti Anda akan berusaha menyampaikan dengan baik agar orang mempercayai informasi tersebut. Ketika Anda mengajak orang lain, sesungguhnya Anda telah menawarkan sesuatu agar orang lain terpengaruh dan ikut sesuai ajakan Anda. Ternyata, kita semua dalam kapasitas masing-masing sadar atau tidak telah menjadi penjual. Kalau untuk menjadi penjual yang baik dibutuhkan kemampun seni meyakinkan orang lain, maka dengan sendirinya menguasai seni meyakinkan orang lain wajib kita miliki.
Presiden AS Lyndon Johnson, untuk meyakinkan anggota Kongres agar memuluskan keinginannya menjadi presiden melakukan beberapa prinsip sehingga anggota kongres mendukungnya. Beberapa prinsip itu relevan dan bisa dimodifikasi untuk membuat orang lain merasa dihargai, yakin terhadap yang disampaikan dan akhirnya mengikuti harapan kita. Berikut prinsip-prinsipnya yang sudah saya modifikasi :
- Berikan perhatian yang cukup terhadap lawan bicara Anda, misalnya mengingat namanya, menatap matanya bila berbicara dan ekspresikan bahwa Anda sangat memperhatikannya.
- Berusahalah untuk luwes di depan lawan bicara, klien, pelanggan atau prospek Anda, sehingga Anda menjadi menyenangkan bagi mereka.
- Selalu santai di depan mereka, sehingga Anda tidak tampak mudah gelisah.
- Hindari rasa ke ‘aku’an Anda, sehingga mengesankan hanya Anda yang mau didengar dan diperhatikan karena Anda akan divonis sok tahu.
- Munculkan sifat Anda yang mengasyikkan dan menyenangkan, sehingga orang merasa beruntung telah mengenal dan bergaul dengan Anda.
- Hilangkan sifat ‘ewuh pakewuh’ atau perasaan tidak enak dalam diri Anda, karena itu akan membuat Anda menjadi tidak obyektif.
- Hindari sikap mudah jengkel, kesal dan marah. Kalau itu sempat terjadi ketika berhadapan dengan lawan bicara segera dinetralisir, sehingga energi positif Anda tidak terkikis.
- Mulailah kebiasaan menyukai orang lain
- Pujilah dengan obyektif keberhasilan klien, pelanggan atau prospek Anda, dan berempatilah bila mereka lagi tidak beruntung
- Selalu bersemangatlah, dan tularkan semangat itu kepada mereka sehingga Anda akan mendapatkan simpati.
0 komentar:
Posting Komentar
berikan komentar yang positif dan membangun sebagai proses belajar